Cerpen guru fathul

 "Hari Guru Nasional dalam Gagasan Kaum Muda Milenial"


Suatu pagi di tanggal 25 November merupakan hari dimana hari guru Nasional di Indonesia bagi instansi pendidikan maupun lainnya. Aku Bromo di masa pandemi ini memaksakan aku dan teman kelas ku untuk merayakan hari guru Nasional lewat daring. 

Aku, Rinjani, Semeru, dan pangrango memiliki sebuah ide kreatif untuk memeriahkan hari guru walaupun terbatas oleh jarak. Rinjani memberikan konsep lewat zoom meeting saat H-1 sebelum hari guru "eh Bromo bagaimana kalo kita membuat puisi dan kalimat ucapan selamat ke para guru dengan membuat video?" Aku menanggapi hal tersebut "boleh saja Rinjani pasti akan meriah dan sederhana tuh" Semeru pun memberikan tanggapan "Rinjani, Bromo ide yang bagus untuk Maslaah mengedit biar aku saja" "boleh banget Semeru kalo begitu aku yang akan membuat puisi tersebut" pengrango menjawab. Sudah diputuskan kita akan membuat kalimat ucapan lewat puisi buatan pangrango.


Di hari itu setelah PJJ kami membuat puisi ucapan tersebut dengan bersemangat karena untuk guru-guru kami yang selalu sabar dalam mendidik kami. Entah kenapa hatiku berdegup kencang rasanya saat membacakan puisi, dengan penuh cinta bersama luapan rasa percaya ku terhadap guru aku membaca puisi buatan pangrango dengan di rekam oleh kamera digital ku.


Video pun selesai dan sudah dikirim ke Semeru untuk di edit oleh Semeru. Malam pun tiba entah kenapa aku sulit sekali untuk tidur karena besok adalah hari yang sangat berharga bagi guru-guru di seluruh Indonesia. Pasti mereka akan bahagia akan mendapatkan ucapan beserta puisi dari kami. Tiba-tiba dering handphone ku berbunyi ternyata itu telpon dari Semeru "assalamualaikum Bromo, untuk videonya sudah ku edit dan semua sudah siap untuk kita tayangkan besok dalam acara hari guru, menurut mu aneh tidak si? Merayakan hari guru seperti ini?" Jawab ku " walaikumsalam, wah Alhamdulillah bila sudah selesai videonya Semeru aku kepikiran dari tadi soalnya hehe, mau gimana lagi Semeru dengan keadaan seperti ini memang tidak memungkinkan untuk merayakan seperti biasa, yang penting kita harus memberikan ungkapan rasa terima kasih kita kepada guru-guru kita" Semeru menanggapi "iya benar juga yah kamu Bromo, baiklah kita harus semangat yasudah yah aku mau tidur agar besok vit dah" jawab Bromo "oke Semeru sampai besok dahh".


Tanggal 25 November pun tiba tayangan video ucapan kami pun di putar oleh pihak OSIS, begini ucapan dan puisi tersebut.

Judul: guru Nasional     karya: pangrango


Wahai guru-guru yang selalu berjuang demi ibu Pertiwi terima kasih kami hanya mampu mengucapkan terima kasih kami ke kalian, karena kalian lah sebenarnya pejuang di masa-masa seperti ini.

Wahai guru-guru yang berkeringat untuk mencerdaskan anak bangsa terima kasih kami sadar tanpa kasih dan sayang kalian dalam memberikan ilmu yang bermanfaat tanpa kalian kami hanya bagaikan bunga yang layu yang kekurangan air.

Wahai guru-guru yang mengabdi demi bangsa ini terima kasih kami ingin kalian terus semangat dalam menjalani kewajiban kalian karena hanya kalian yang akan menciptakan pemimpin penerus bangsa ini kelak di masa depan nanti.

Guruku terima kasih.


Video pun selesai di putar aku merasa lega, kami merasa lega karena telah menumpah ruahkan perasaan kami kepada guru-guru lewat puisi kami.

Terima kasih guruku.

Comments